Custom Search

Kirimkan Donasimu Untuk Palestina

Wednesday, November 19, 2008

Bayi Alergi

Alergi pada bayi menjadi seperti trend saat ini, itu saya ketahui dari dokter anak kami, saya kurang tahu apakah pernyataan tadi sudah melalui penelitian dan uji analisa yang memadai... halahhh. Setelah bayi saya berusia 5 bulan, dokter anak saya itu juga yang mengenalkan susu terhidrolisa sebagai pengganti asi karena produksi asi istri saya sudah mulai menurun.

Sudah lebih dari 7 tahun sejak anak pertama saya melepaskan dirinya dari susu formula, saya tidak pernah mengikuti lagi perkembangan susu bayi, begitu anak kedua saya lahir ternyata saya baru tahu ada susu terhidrolisa atau dikenal juga dengan istilah susu hypoalergenic (HA) dimana kandungan protein susu sapi sudah dipotong-potong sehingga mampu mengurangi kemungkinan masuknya alergen susu sapi.

Susu sapi ini merupakan penyebab terbesar dari trend bayi alergi, tetapi bukan satu-satunya. Bila bayi kita menderita alergi namun tidak menunjukkan perbaikan setelah menghentikan konsumsi susunya, ada baiknya mendeteksi dengan menghentikan satu persatu konsumsi makanannya dan melihat perkembangannya.

Alergi sebenarnya tidak boleh dianggap remeh, karena selain membuat rewel bayi karena gatal dan perihnya atau mencret, menurut dr. Widodo dalam tulisannya "Alergi makanan pada anak mengganggu otak dan perilaku", alergi dapat menyebabkan antara lain gangguan pencernaan, epilepsi, sakit kepala, migrain, gangguan pada fungsi motorik, organ tulang rangka, gangguan keseimbangan, gangguan fungsi motorik yang berlebihan, hingga bisa menyebabkan autisme. Ngeri juga ya.

Jadi bila ada anak kita yang menderita alergi, sebaiknya periksakan ke ahlinya, karena masalah alergi ini sangat kompleks dan bahkan dalam akhir tulisannya tersebut, dr. Widodo menyebutkan bila alergi pada anak terdapat gangguan perkembangan dan kelainan perilaku lainnya, maka harus melibatkan beberapa disiplin ilmu untuk memastikan tidak ada kelainan organik, sistemik atau psikologis lainnya.

Dalam tulisan ini saya tidak bermaksud untuk menakuti-nakuti atau mempromosikan sang dokter. Tetapi memang kita tidak baik untuk menjadi dokter sendiri dengan mengambil analisa dan kesimpulan sendiri, karena kita bukan ahlinya.

2 comments:

Anonymous said...

nice blog.....

Ali said...

Thank you

Submit This Blog

Add to Technorati Favorites Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Free Web Hosting with Website Builder