Custom Search

Kirimkan Donasimu Untuk Palestina

Monday, October 27, 2008

JANGAN KALAH SAMA BAYI


Kita semua pasti pernah melihat bayi, bagaimana si jabang bayi keluar dari jalan lahirnya, kemudian belajar sedikit demi sedikit dengan segala daya dan upaya dengan waktu yang tidak sedikit pula untuk bisa berguling, setelah itu belajar merangkak, berjalan, berlari, dan seterusnya.


Sang bayi yang berawal dari makhluk yang sangat rapuh, lemah, tanpa daya, yang hanya bisa menangis tanpa bisa memberi tahu apa yang diinginkannya, hingga akhirnya menjadi seperti kita semua, tentu dengan segala kelebihan dan kekurangan yang manusiawi.

Sadarkah kita bahwa kita semua sama seperti si bayi, kita berjuang untuk bisa keluar dari rahim Sang Ibu, kemudian belajar dan belajar, berlatih dan berlatih, hari demi hari, bulan demi bulan untuk bisa berguling, kemudian merangkak, berlari dan seterusnya.

Tapi sadarkah pula, bahwa setelah sempurnanya fungsi fisik kita sebagai manusia, justru kita mulai merasa adanya keputusasaan, mulai mengeluarkan keluhan-keluhan, mulai merasakan ketakutan. Padahal apabila kita lihat sang bayi yang sedang belajar merangkak betapa dia tidak kenal lelah, tidak pernah mengeluh, dengan tangan dan kakinya yang lemah ia mencoba mengangkat tubuhnya untuk belajar merangkak, jatuh dan jatuh lagi dengan resiko keseleo tapi tetap tersenyum, bahkan tertawa bila berhasil mengangkat tubuhnya. Keberhasilan sang bayi mengangkat tubuhnya bukan hanya menggembirakan dirinya sendiri, tapi ikut menggembirakan orang-orang disekitarnya.

Sadarlah bahwa kita juga seperti itu dulunya. Maka janganlah pernah kita mengeluh, janganlah pernah kita menyerah. Karena bila kita selalu berusaha untuk bangun dari jatuh maka semakin kuat dan terlatihlah kita, jadikanlah keberhasilan yang kita raih bukan hanya menggembirakan diri kita sendiri, tapi keberhasilan yang mampu membahagiakan orang lain disekitar kita. Ingatlah tanpa dukungan orang-orang disekitar kita, kita tidak akan mampu untuk berhasil. Bagaimana seorang atasan akan berhasil tanpa dukungan para bawahannya? begitu pun sebaliknya.

Bangkitlah bangsaku, janganlah jadi bangsa yang lemah dan cengeng, janganlah kita semua takut untuk jatuh, namun jangan pulalah kita menyerah untuk bangun kembali. Jadikanlah "Sumpah Pemuda" menjadi moment kebangkitan kita semua sebagai bangsa yang besar.

(Sebuah renungan dimalam hari oleh seseorang yang sedang belajar untuk bangun dari jatuhnya)

No comments:

Submit This Blog

Add to Technorati Favorites Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Free Web Hosting with Website Builder